Sunday, August 26, 2007
PDP Tidak Pernah Pecah, Mereka Kepergok Menghancurkan PDP dari Dalam
Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan (PKN PDP) tidak pernah menganggap terjadi perpecahan di tubuh PDP seperti diberitakan media massa dua hari terakhir.
”Itu hanya riak kecil. Kami tidak pernah menganggap ada.Jakarta (PDP). Mereka yang mendeklarasikan diri sebagai pengurus PKN PDP yang baru itu jelas lemah, salah dan tidak ada dasarnya, baik dari AD-ART PDP maupun aturan main yang lain. Meski kami tidak pernah menganggap, tetapi kami perlu memberi penjelasan kepada masyarakat luas tentang siapa dan apa agenda di balik aksi mereka,”jelas Ketua Pelaksana Harian PKN PDP H. Roy BB Janis kepada PDP Online, pagi ini.
Diberitakan sebelumnya, Angelina Pattiasiana dan Zulvan B. Lindan, keduanya dulu pengurus PDP, yang mendapat teguran dari Pimpinan Kolektif Nasional karena membuat kesalahan fatal terhadap PDP, tiba-tiba menggelar konferensi pers, membekukan kepengurusan yang sah dan mengangkat diri mereka sendiri sebagai pengurus PDP yang baru dan berkantor di sekitar terminal Lebak Bulus.
Dalam aksi itu mereka bahkan mencatut nama Arifin Panigoro, Hj. Fauziyah Abdullah dan Robert Samosir. Ketiganya anggota PKN PDP dan setelah dikonfirmasi, ternyata mereka tegas tidak berpaling apalagi mengkhianati PDP yang dipimpin Ir. H. Laksamana Sukardi, H. Roy BB Janis dan H. Didi Supriyanto.
Menurut Roy, dalam aturan main PDP tidak ada dasarnya mengangkat diri mereka sendiri sebagai pengurus dan melakukan pemecatan terhadap yang lain. Apalagi, yang mengambil keputusan hanya empat atau lima orang dari 32 orang yang duduk di PKN PDP.
Anggelina mengangkat dirinya sebagai Koordinator PKN PDP seolah-olah menggantikan Ir. H. Laksamana Sukardi, kemudian Zulfan menjadikan dirinya sebagai Ketua Pelaksana Harian dengan Sekretaris PLH Pius Lustrilanang. Nama lain yang mengekor di belakang Zulvan dan Angelina adalah Tari Siwi Utami (bekas orang PKB), Potsdam Hutasoit, Ketut Bagiade, Indiri Damayanti, Yusrizki dan Adam Wahab, dua nama terakhir katanya baru menginjakkan kaki di dunia politik alias masih nol kilo meter.
Nama-nama tersebut selama ini memang bermasalah di PDP. Zulvan misalnya, tidak ikut berjuang mendirikan PDP dan tidak tercatat dalam akte pendirian, ia minta menjadi anggota PKN PDP dan dimasukkan di nomor buncit, namun kehadirannya justru memecah-mecah kepengurusan di daerah. Terakhir, kedoknya terbuka saat Metro TV menyiarkan berita malam pertemuan Golkar-PDIP di Palembang (17/7), dia tertangkap kamera sedang mendampingi Ketua Dewan Pembina PDIP Taufi Kiemas.
Sejak itu timbul keyakinan Zulvan memang ditanam suami Megawati itu untuk merusak PDP dari dalam. ”Sekarang semuanya sudah jelas. Kami bersyukur PDP semakin mengkristal dengan terlihatnya orang-orang yang selama ini membawa masalah di PDP,”tambah Roy yang sudah kenyang makan asam dan garam politik di tanah air itu.
Roy mengingatkan pengurus PDP di semua tingkatan agar mewaspadai gerakan Zulvan yang dikendalikan ”partai lain ” dengan agenda besar agar PDP tidak bisa mengikuti pemilu. Berbagai cara akan dilakukan mereka yang berkumpul di Palembang karena ketakutan melihat fenomena PDP yang meraksasa. (ma)
Labels: Berita, PKK PDP JAKTIM
Post a Comment
0 Comments:
Post a Comment