PDP Jakarta Timur Mendukung Class Action Tarif Tol
PKK PDP Jakarta Timur mendukung gerakan rakyat melalui gugatan class action terhadap kenaikan tarif tol JORR.Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Plh PKK PDP Jakarta Timur, Ekacakra.Rakyat kecil secara tidak langsung akan ikut menanggung beban akibat kenaikan tarif tol tersebut,
"coba bayangkan teman-teman yang menggunakan bis sebagai alat transportasi pastinya akan semakin tidak nyaman berada diperjalanan.Dikarenakan supir bis akan memaksimalkan jumlah penumpang sebelum masuk tol.Itu baru contoh kecil saja",imbuhnya.
Hal senada diungkapkan oleh Syafrill,Ketua Plh PKK PDP Jakarta Timur," Perubahan sistem tertutup menjadi sistem terbuka yang diterapkan oleh Jasa Marga untuk JORR sungguh merupakan sebuah kasus "perampokan" kerah putih yang menyakitkan hati rakyat, khususnya pemakai JORR.
Di negara-negara maju, tarif tol makin lama makin murah dan akhirnya gratis. Karena memang pemerintahlah yang harus menyediakan fasilitas jalan bagi masyarakatnya yang sekarang ini terus menerus diburu pajak penghasilannya. Tarif tol bisa makin murah karena setelah beberapa tahun, misal 10 tahun, operator sudah balik modal dan tinggal mengeduk keuntungan. Sungguh ironis, jika ketika saatnya mengeduk keuntungan justru pemerintah mendukung kenaikan tarif yang lebih menggemukkan keuntungan operator jalan tol tetapi menyengsarakan rakyat."
Kita sudah mendaftarkan dukungan di www.kamasada.com.
Sebagai wujud dukungan kita akan mensosialisasikannya pada masyarakat.
Lebih lanjut Ekacakra mengatakan :"hendaknya PT Jasa Marga sebagai pengelola memaksimalkan dahulu pelayanan jalan tol,jika ingin merevisi tarif hendaknya Jasa Marga menganalisa secara mendalam dan menyeluruh terhadap aspek - aspek yang terkait.
Dan yang paling penting,haruslah didasari oleh semangat keberpihakan terhadap rakyat."
Labels: Berita, PKK PDP JAKTIM
Selengkapnya...
0
comments
Syafril Berternak Ayam Potong Untuk Berdayakan Ekonomi Kader PDP
Anyer, (PDP). Berbisnis ayam memang mengasyikan terlebih disertai dengan hobi. Terkadang banyak orang berambisi mencari untung belaka, tapi tidak memiiki hobi merawat ayam. Akhirnya ketika bisnis tersebut bangkrut alias gulung tikar, akan mudah membuat pemilik itu stres. Nah kalau berdasarkan hobi, mau bangkrut atau pun untung berlipat tidak jadi masalah, yang penting memelihara ayam sama saja hiburan yang menyenangkan.
Apapun namanya, kalau terjun ke bisnis ayam tidak hanya hobi, tapi kalkulasi keuntungan juga harus diperhatikan. Apalagi mendekati bulan puasa, bisa-bisa peternak ayam menuai keuntungan besar karena tingkat kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam sangat tinggi. Makanya Syafril, Ketua Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Kota Partai Demokrasi Pemberuan (PKK PDP) Jakarta Timur, sejak tiga tahun ini begitu menggebu memelihara ayam.
Katanya, ayam itu dipersiapkan menjelang bulan ramadhan, tapi tidak hanya itu saja, berternak ayam untuk jangka panjang. Lihat saja ternak ayamnya di Kecamatan Carita, sekitar 4000 ekor anak ayam potong yang ditempatkan di lima kamdang ayam. Usia ternak ayam itu variatif, ada yang berumur 1-2 bulan, bahkan ada juga sudah siap dipotong.
“Lantaran ayam tersebut masih kecil, peliharanya agak repot juga. Di dalam kandang ayam harus kita kasih lampu penerangan. Diperhatikan juga luas kandangnya dan ventilasi dari luar biar udara dan mata hari masuk ke dalam ruangan,”tukasmya saat bersama sejumlah Pimpinan Kolektif Propinsi PDP DKI Jakarta, Zulkifli Ferry Nasution, Riyaldi Habib dan kolega pembaruan lainnya usai pengukuhan 120 PK Kecamatan se-Propinsi Banten (26/8).
Syafril menjelaskan, usaha ternak ayam ini, pengelolaannya akan diserahkan kepada Barisan Merah Putih (BMP) setempat. Soal keuntungan penjualan ayam tersebut, dia langsung menyatakan akan dipergunakan untuk menopang usaha kader PDP di daerah tersebut. (ga)
Labels: Berita, PKK PDP JAKTIM
Selengkapnya...
0
comments
Spanduk PDP Menyambut Ramdhan Bertebar di Berbagai Sudut Kota Jakarta
DKI. Jakarta, (PDP). Sepanjang pengamatan PDP Online, spanduk ucapan menjelang datangnya bulan suci ramadhan yang jatuh pada 13 September 2007 bertebaran di berbagai ruas jalan Ibukota Jakarta. Pemandangan spanduk dapat dilihat di sepanjang jalan Sisingamangaraja hingga ke blok M, perempatan Lebak Bulus, Tanjung Barat, sekitar Mampang Prapatan, Pasar Minggu dan di tempat yang lain.
“Di depan kantor PKN PDP tak kurang 4 spanduk yang terpasang, ini hanya beberapa spanduk saja yang kita pasang di depan kantor ini, masih banyak lagi tempat-tempat umum yang akan kita pasangi spanduk,”ujar Koordinator Unitkes PDP HTE. Budi Susilo saat memasang spanduk di ruas Jalan Sisingamangaraja beberapa hari lalu.
Katanya, hari keagamaan dari agama mana pun wajib dijunjung tinggi karena hal tersebut salah satu bentuk dari akar keanekaragamaan budaya bangsa ini. PDP sebagai partai yang fluralis, nasionalis dan religius harus menjadikan hari-hari besar agama untuk merekatkan kesatuan bangsa. Justru semangat nasionalisme muncul berasal dari keanekaragaman suku, agama dan bahasa yang dimiliki.
Oleh karena itu, pemasangan spanduk dalam rangka menyambut hari-hari besar agama jangan diartikan secara simbolik saja, tetapi paling dalam makna filosofisnya karena merefleksikan kepribadian bangsa ini. Dari simbolik itu tersirat pesan-pesan moral dan etik bangsa ini.(ga)
Labels: Berita, PKK PDP JAKTIM
Selengkapnya...
0
comments
Marhaban Ya Ramadhan , Bulan Konsolidasi PKP PDP DKI Jakarta Untuk Introspeksi Diri
DKI, (PDP). Di bulan suci Ramdhan memang penuh rahmat, ampunan sekaligus sebagai sarana untuk melakukan introspeksi diri setelah setahun menjalankan rutinitas duniawi. Bagi Pimpinan Kolektif Propinsi Partai Demokrasi Pembaruan (PKP PDP) DKI Jakarta, bulan ramadhan justru dijadikan momentum untuk konsolidasi antar pengurus.
“Pada saat bulan penuh keberkahan inilah, seluruh pengurus dari semua tingkat melakukan introspeksi diri atau mengevaluasi sejauhmana prestasi kinerja selama ini diperoleh. Jangan sampai merasa puas dengan apa yang telah dilakuan. Bila perlu galakan bulan ini menjadi ajang konslidasi,”ujar Ketua Pelaksana Harian Zulkifli Ferry Nasution.
Ferry menuturkan, awal puasa ini, kegiatan pengurus mulai propinsi hingga ke kelurahan/kecamatan relatif padat. Katanya, hampir setiap hari kegiatan pengurus dari berbagai tingkat dipadati dengan jadwal buka bersama dan tarawih. Usai berbuka masih ada satu jam setengah mungkin digunakan untuk konsolidasi atau minimal diskusi mengenai perkembangan PDP.
“Jumat saja, hari puasa kedua, Pimpinan Kolektif Kota (PKK) Jaktim mengadakan konsolidasi yang mengundang pengurus PKN, PKP dan 10 PK Kecamatan se-Jaktim,”katanya saat mengirimkan pesan via SMS.
Demikian juga, pada 29 September 2007 akan diresmikan Kantor PKK PDP Jakarta Selatan di Jalan Casablanca. Lanjutnya, PDP se-DKI Jakarta akan mengisi momen bulan puasa ini untuk memperkuat konsolidasi dan silaturahmi. Tak lupa pula, pria yang baru menyelesaikan program magister di Universitas Indonesia (UI) ini menyampaikan ucapan menjelang ibadah puasa pada 13 September 2007 “Marhaban ya Ramadhan, mohon maaf atas segala kekhilapan dan selamat menunaikan ibadah puasa. (ga)
Selengkapnya...
0
comments
Kembali ke jaman baheulak
Kelangkaaan minyak tanah di Jakarta semakin meluas. Setelah Jakarta Utara kini giliran Jakarta Timur. Puluhan warga rela berdesak-desakan untuk mendapatkan minyak tanah di pangkalan.
Warga terlihat antri dengan membawa dirigen untuk mendapatkan minyak dengan harga murah. Antrian tersebut terjadi di RW 01,
Kelurahan Cipinang Besar, Jakarta Timur.
Eri, 45, mengaku telah mengantri selama hampir satu jam. Dia rela berdesak desakan karena ingin mendapatkan minyak tanah dengan harga lebih murah.
Menurutnya, jika telah sampai di warung harga minyak tanah tersebut melonjak dua kali lipat. “Jika sudah sampai di warung, harganya bisa mencapai Rp 4000 per liter,” tuturnya.
Untungnya, warga yang membeli minyak di pangkalan milik Manurung tersebut tidak dibatasi. Bahkan ada warga yang membeli hingga puluhan liter. “Saya sengaja membeli banyak untuk stok,” ucap Aji, yang membeli sebanyak 20 liter.
Dalam satu minggu ini, pasokan minyak tanah baru datang satu kali ke pangkalan minyak yang berada di pinggir jalan Kalimalang itu. Sehingga daerah tersebut termasuk kategori wilayah langka minyak tanah. Bahkan warga RW 01 Cipinang Besar Selatan mengaku hingga kini belum juga memperoleh kompor gas yang dijanjikan pemerintah.
Terus Berlanjut
Kelangkaan minyak tanah di Jakarta Timur terus berlangsung. Warga semakin kesulitan mendapatkan minyak tanah karena pasokan hanya datang seminggu sekali. Kelangkaan minyak tanah yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta ini sebagai buntut kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke gas elpiji.
Antrian panjang masih terlihat di pangkalan minyak tanah di RT 03/RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara. Warga mengaku sudah seminggu kesulitan memperoleh minyak tanah.
Warga mulai mengantri sejak pukul 08.00 WIB, namun pasokan baru datang satu jam kemudian. Meski telah antri berjam-jam, namun masih ada sejumlah warga yang tidak kebagian akibat pasokan sangat terbatas. "Selain pasokan terbatas, pembelian minyak juga tidak dibatasi sehingga tidak semua warga kebagian," keluh Ny Wati, salah seorang warga.
Pemilik pangkalan minyak tanah, Jabangun Sirait mengaku pasokan dari Pertamina agak terlambat sejak program konversi minyak tanah ke gas diberlakukan.
Beberapa hari sebelumnya, antrian minyak tanah juga terjadi di RW yang sama di pangkalan minyak milik Manurung.
Menurut warga, sekalipun sudah diterapkan program konversi minyak tanah ke gas, namun hingga kini warga belum menerima kompor dan tabung gas seperti yang dijanjikan pemerintah. Akibatnya, warga masih menggunakan kompor biasa yang minyaknya sulit diperoleh karena mulai langka dan harganya sangat mahal.
Labels: Berita, Opini
Selengkapnya...
0
comments